Minggu, 11 Desember 2022

Jenis Sistem Penggerak Roda Mobil

 


    Teknologi industri otomotif sangatlah berkembang pesat,salah satunya bisa dilihat dari perkembangan sistem penggerak roda mobil. Sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda, rangkaian perangkat ini menjadi penting untuk menentukan performa sebuah mobil. Konfigurasi sistem penggerak roda mobil sangat menentukan pengendalian, kestabilan, efisiensi, hingga kemampuan jelajah kendaraan. Pada aplikasinya, sistem penggerak roda mobil mengikuti jenis bodi yang digunakan pada sebuah mobil.

    Di dunia otomotif internasional terdapat empat jenis sistem penggerak roda yaitu;

Front Wheel Drive (FWD)

    FWD adalah mobil dengan penggerak dua roda yang menggunakan roda depan sebagai penggeraknya. Tenaga yang diterima oleh roda depan akan membuat roda depan berputar sehingga mobil pun bergerak maju.


    Sistem penggerak roda depan (FWD) umumnya dikombinasikan dengan mesin depan yang posisinya melintang. Mobil mesin depan dengan penggerak depan kerap disebut dengan kode FF (Front Engine, Front Wheel Drive).

    Hampir semua jenis mobil menggunakanya , mulai dari city car, hatchback, sedan kecil sampai besar, SUV dan MPV. Sebagian contohnya adalah Honda Jazz, Suzuki Baleno, Mitsubishi Xpander, Nissan Livina, dll.

    Perpaduan ini mampu membuat mesin bekerja lebih efisien, Hal ini diperoleh berkat minimnya tingkat gesekan yang terjadi lantaran komponen yang digunakan lebih sedikit. Konfigurasi ini tak menggunakan as kopel untuk menyalurkan tenaga seperti pada penggerak belakang.

    Kombinasi mesin penggerak depan semakin efisien dengan peletakan mesin melintang karena garis sumbu putaran roda sudah sejajar dengan garis sumbu putaran mesin. Artinya gigi akhir hanya berfungsi sebagai gigi reduksi, bukan pengubah arah garis sumbu seperti di penggerak roda belakang.

    Kelemahan konfigurasi ini ada pada kekuatan as penggerak karena fungsi ganda yang harus ditanggung oleh roda depan, yaitu sebagai roda penggerak sekaligus sebagai kemudi yang mengendalikan arah kendaraan. Tak heran bila karakter pengendalian mobil jenis ini pun menjadi berbeda, Gejala understeer atau nyelonong menjadi ciri khas mobil berpenggerak depan. Hal itu disebabkan bobot kendaraan yang cenderung terpusat di depan.

Rear Wheel Drive (RWD)

    RWD maksudnya adalah mobil dengan penggerak dua roda yang menggunakan roda belakang sebagai penggeraknya. sistem penggerak ini menggunakan gardan sebagai penghubung tenaganya. Tenaga yang dihasilkan oleh mesin akan dihantarkan melalui gardan ke roda belakang. 


    RWD bisa di kombinasikan dengan mesin depan (FR: Front Engine , Rear Wheel Drive), Mesin tengah (MR: Mid-Engine, Rear Wheel Drive), dan Mesin belakang (RR: Rear Engine, Rear Wheel Drive). Masing-masing kombinasi mesin penggerak ini memberikan karakter pengendalian yang berbeda-beda.

    Sistem penggerak belakang pun mampu memberikan traksi baik saat kendaraan dimuati beban berat. Selain itu posisi mesin di depan diyakini mampu melindungi pengemudi dan penumpang saat terjadi benturan dari depan.

    Kelebihan dari konfigurasi ini adalah karakter yang dihasilkan cenderung lebih halus dibanding penggerak depan, itu sebabnya pilihan ini masih digunakan mobil-mobil mewah yang mengutamakan kenyamanan dan kehalusan.Mesin didepan penggerak belakang juga membuat kemudi menjadi lebih ringan dan tidak seliar penggerak depan.

    Kelemahanya efisiensi mesin sulit didapat, bila tenaga mesin pas-pasan, kerugian gesekan kian melemahkan performa mobil secara keseluruhan. Gejala oversteer cukup mudah terjadi saat menikung.


All-Wheel Drive (AWD) dan Four Wheel Drive (4WD)

    Nah, kalau AWD dan 4WD kita bahas dalam satu bagian saja karena kedua sistem ini sama-sama keempat roda bisa bergerak semua.

    Sistem 4WD sendiri dibagi menjadi, Part Time 4WD, Full Time 4WD, dan ALL Wheel Drive (AWD).


    Part Time 4WD artinya sistem 4WD bisa diaktifkan atau dinonaktifkan sesuai dengan kebutuhan. Full Time 4WD tidak punya mode 2WD, hanya 4H (High Range) atau 4L (Low Range) atau Differential Lock.

mobil 4WD


    Pada AWD saat mobil berjalan semua roda mobil selalu bergerak dan tidak bisa diubah menjadi 2WD atau 4H dan 4L. Kelebihan AWD traksi maksimal karena keempat roda mendapat tenaga dari mesin, dan jika satu roda selip, maka tenaga akan ditransfer ke roda lain agar mobil tetap stabil.

    Distribusi tenaga di roda mobil AWD diatur oleh Center Differential dan komputer tergantung kondisi yang dihadapi. Distribusi tenaga yang disalurkan central differential berbeda-beda tergantung kondisi berkendara. Misalnya pada kondisi normal distribusi 40:60 antara roda depan dan belakang. Namun , komputer bisa memerintahkan differential menaikan distribusi tenaga roda depan hingga 60% atau hingga 80% di roda belakang.

    

mobil AWD

    Kehadiran sistem AWD ini memberikan stabilitas berkendara yang baik di berbagai kondisi jalan.

    








3 komentar:

Jenis Sistem Penggerak Roda Mobil

      Teknologi industri otomotif sangatlah berkembang pesat,salah satunya bisa dilihat dari perkembangan sistem penggerak roda mobil. Sebag...