Kamis, 08 Desember 2022

Jenis-jenis Busi Motor


    Busi merupakan salah satu komponen yang selalu ada di setiap kendaraan, baik itu motor maupun mobil. Meskipun bentuknya yang kecil, busi memiliki fungsi untuk mengolah tegangan listrik yang berasal dari koil untuk kemudian di ubah menjadi percikan api agar memudahkan proses pembakaran pada mesin. Nah, jika komponen ini tidak berfungsi dengan baik maka proses pembakaran yang terjadi serta jalanya mesin tidak akan optimal. Bahkan jika busi ditiadakan maka motor anda pun mustahil untuk menyala/berjalan.

    Tidak seperti bagian motor yang lain, busi seringkali kurang mendapat perhatian bagi pengemudi sepeda motor. Benda kecil ini dianggap tiada sepenting bensin dan oli.

    Seringkali kita jumpai seseorang yang motornya tiba-tiba mogok tanpa tahu penyebabnya. Ketika diperiksa ternyata mesin yang bermasalah karena businya aus.

    Setelah mengetahui betapa pentingnya busi bagi jalanya kendaraan , anda perlu mengetahui beberapa jenis busi yang masing-masing memiliki usia pakai yang berbeda. berikut jenis-jenis busi motor.

1. Busi Standar

    Busi standar merupakan jenis busi bawaan dari pabrik. Busi ini banyak dijual di bengkel dan usia pakainya mulai dari 10-20 ribu km untuk pemakaian normal. Lebih dari itu , busi tidak bisa bekerja secara maksimal. Dimana jika hal ini terjadi akan memperngaruhi kinerja motor anda, karena motor akan sulit dinyalakan.


    Diameter center electrodanya rata-rata berukuran 2,5 mm. Sementara itu bagian ujung elektroda terbuat dari nikel. Jika busi motor anda sudah tidak optimal , maka sebaiknya segera menggantinya dengan yang baru. Untuk mengetahui kinerja busi ini, anda bisa mengecek kondisi motor anda secara barkala sekalian mengecek kondisi komponen-komponen lainnya agar motor selalu dalam kondisi fit saat di gunakan.


2. Busi Iridium

    Busi Iridium biasa digunakan oleh motor dengan mesin ber-cc besar atau diatas 150. Jenis busi ini memiliki ujung elektroda yang terbuat dari bahan nikel serta bagian tengah atau center-nya terbuat dari iridium alloy.

    Diameter center elektroda yang dimiliki busi iridium adalah 0,6-0,8 mm. Usia pakai busi iridium bisa digunakan untuk menempuh jarak 40-50ribu kilometer. Lebih dari itu kinerja busi akan menurun. Kelebihan penggunaan jenis busi ini adalah dapat membantu anda untuk mengurangi beban ketika sistem mesin sedang menyala. Tegangan listrik dan percikan api yang dihasilkan pun akan keluar dalam porsi yang ideal sehingga proses pembakaran akan berjalan dengan baik.

3. Busi Racing

    Sesuai dengan namanya busi racing lebih direkomendasikan untuk motor yang digunakan dalam arena balap dan membutuhkan akselarasi maksimal bagi kendaraanya. Jenis busi racing dirancang khusus untuk tahan terhadap temperatur mesin yang tinggi. Meski demikian, usia pakai busi yang satu ini tergolong cukup singkat karena hanya berkisar antara 20-30ribu kilometer dan harus diganti setelahnya.


    Harga busi racing biasanya dibandrol cukup mahal dibandingkan dengan jenis busi yang lain. Karena memang jenis busi ini tidak diperuntuhkan semua jenis motor. Melainkan hanya untuk motor berkapasitas mesin besar maupun full modifikasi.


4. Busi Platinum

    Selanjutnya ada jenis busi platinum yang juga sering disebut sebagai busi semi racing. Perbedaan yang terletak pada jenis busi ini dibanding yang lain ada pada ujung elektrodanya yang didesain agak lancip.


    Busi platinum sendiri ujung elektrodanya terbuat dari nikel sedangkan bagian center-nya dari platinum. Sehingga pengaruh panas yang disalurkan kebusi tersebut jauh lebih kecil dibandingkan dengan busi standar pada umumnya. Kelebihan busi ini adalah api yang dihasilkan lebih cepat membesar dan responsif sekaligus durabilitas yang cukup tinggi, bahkan dapat meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar. Untuk usia pakainya sendiri , busi ini dapat digunakan hingga 30 ribu km.

5. Busi Resistor

    Terakhir ada jenis busi yang bernama resistor yang ciri-cirinya terdapat logo "R" dengan huruf yang dimiringkan dibagian busi tersebut. Tapi jangan salah, huruf tersebut bukan merujuk pada kata "Racing" melainkan resistor. Pasalnya tak sedikit pemilik roda dua yang menganggapnya sebagai busi racing.   


                


    

    

    Busi ini memiliki fungsi sebagai pelindung perangkat elektronik digital yang terpasang pada kendaraan dan ECU pada motor injeksi modern, seperti speedometer ataupun perangkat lain yang sering dipasang.








          

2 komentar:

Jenis Sistem Penggerak Roda Mobil

      Teknologi industri otomotif sangatlah berkembang pesat,salah satunya bisa dilihat dari perkembangan sistem penggerak roda mobil. Sebag...